Jumat, 01 Desember 2017

Tabdil Popok Shobiy

Hari ke 8 Hanum Fathiyyah Al Fauzan
Putri kecilku makin tumbuh dan lucu dengan pipi yang makin tembem dan gerakan otot yang semakin aktif hingga umma dan ayah kesulitan mengenakan untuknya badung.

Pekikan yang semakin keras menandakan dirimu kelak in syaa Allah menjadi wanita yang tegas dalam bersikap, bertuturkata dan bertingkahlaku yang selalu berlandaskan ideologi yang kokoh yaitu Islam.

Malam ini tepat pukul 0.08 WIB ketika kumenggerakkan jemari merangkai kata ungkapan rasa gembira saat kami mengurusmu nak, mengganti popok dan pakaian yang hampir tiap 5 menit berganti karna engkau semakin pandai dan banyak meminum ASI yang akan menjadikan dirimu semakin tumbuh besar dan sehat qadarullah in syaa Allah.

Umma mu adalah seorang Ibu yang hebat yang Ayahmu ini sangat takjub akan ketabahan, ketulusan, keikhlasan, kebersahajaan dan kelembutannya yang kian hari semakin tampak. Jelas aku tahu seperti apa pengalamannya dalam mengasuh anak yang sama sekali belum pernah ia rasakan. Namun, subhanallah betapa Umma mu sangat cerdas dalam hal ini nak. Hingga saat ini Ayah tak pernah mendengar sedikitpun keluhan darinya dalam mengasuhmu nak. Sejak engkau dilahirkan dari rahim sucinya hingga tahapan engkau tumbuh perlahan dengan segala tingkah mungil seorang bayi tak sedikitpun membuat raut wajahnya letih.

Ayah tau bahwa umma mu setiap harinya merasakan kelelahan yang luar biasa karena tidur tak nyenyak karena begadang malam dan makan pun tak lahap karena banyak pantangan. Namun benar-benar Ayah akui Ia telah membuktikan bahwa ia adalah wanita luar biasa yang sangat Ayah cintai setelah nenekmu tentunya.

Cepat besar anakku sholehah

Subulussalam, 2 Des 2017

Abu Fathiyyah

Qurrotu A'yun

Alhamdulillah, kalimat syukur yang wajib terucap saat semua nikmat yang tak terhingga bertubi-tubi menghampiri.

Mulai dari nikmat bisa berkeluarga dengan seorang wanita shalihah pilihan Allah Taala hingga keturunan berupa putri kecil bak malaikat nan indah yang dihadiahkanNya untukku dan istri.

Betapa tidak, adalah kesyukuran yang tak terhingga di siang Kamis 23 November 2017 saat pertama kali kudengar suara tangisan mungil si kecil cantik yang lucu yang kelak akan menjadi pelipur lara penyejuk hatiku.

Saat itu juga kusaksikan bagaimana perjuangan seorang Ibu dalam mempertaruhkan nyawanya demi anak yang dinantikan yang dalam bahasa Al Quran disebut "wahnan ala wahnin".

Subhanallah, Alhamdulillah atas segala nikmat yang tak terhingga ini ya Robbi.

Subulussalam

1 Desember 2017

Abu Fathiyyah

 

Blogger news

Blogroll

About