Selasa, 25 Juni 2013

SEMANGAT HARI KEBANGKITAN NASIONAL



                                                  SEMANTIC HARI KEBANGKITAN NASIONAL
Oleh: Fauzan Hidayat
Praja IPDN Kampus Nusa Tenggara Barat

Hari kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang setiap tahunnya kita peringati pada tanggal 20 mei 2013 ini telah sampai pada masa yang ke 105 tahun. Jika dilihat berarti semenjak tahun 1908 yang lampau sudah diprakarsai oleh para pendahulu kita, bersama menginspirasi jiwa untuk bangkit melawan para penjarah bangsa yang lebih dari 3 abad menjajah negeri ini. Sejarah mencatat bahwa betapa gigihnya perjuangan mereka yang mulia demi mempersembahkan hadiah kemerdekaan untuk kita yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Sekarang kita hanya tinggal menikmati hasil manis dari sebuah kemerdekaan yang dengan taruhan harta, jiwa dan raga dipersembahkan oleh nenek moyang kita pejuang bangsa.Mungkin sebagai warga negara yang tidak lupa berterima kasih, hal yang sewajarnya untuk kita lakukan sebagai rasa syukur, kita dapat menjadi warga negara yang  patuh dan menjalankan undang-undang yang telah ditetapkan untuk menjadi pedoman penyelenggaraan dalam berbangsa dan bernegara,  menghormati arwah para pahlawan yang telah mendahului dengan berpartisipasi dalam berbagai peringatan hari nasional termasuk hari kebangkitan nasional yang kita peringati saat ini.

Namun apakah hanya cukup dengan itu? Tidak kah pernah terbesit difikiran kita untuk menyumbangkan fikiran dan tenaga kita untuk kemajuan bangsa ini. Yang jika dilihat dari skup internasional, bangsa kita adalah : Negara terluas nomor 15 dunia, berpenduduk terbanyak nomor 4, penghasil Biji-Bijian terbesar nomor 6, penghasil Kopi nomor 4, penghasil Cokelat nomor 3, penghasil Minyak Sawit (CPO) nomor 3, penghasil Lada Putih nomor 1, penghasil Lada Hitam nomor 2, penghasil Puli dari Buah Pala nomor 1, penghasil Karet Alam nomor 2, penghasil Karet Sintetik nomor 4, penghasil Kayu Lapis nomor 1, penghasil IKan nomor 6, penghasil Timah nomor 2, penghasil Batu Bara nomor 9, penghasil Tembaga nomor 3, penghasil minyak bumi nomor 11, penghasil Natural Gas nomor 6, LNG nomor 1, penghasil emas nomor 8, penghasil Aspal, Bauxit, Nikel, Granit, Perak, Uranium dan Marmer. Indonesia juga termasuk 10 besar negara penghasil SDA di Dunia, memiliki 325.350 jenis flora dan fauna (Buku World In Figure, Penerbit The Economist, USA).

Indonesia adalah negara kaya raya sumber daya alam. Namun disamping itu, kita juga harus tau apa yang harus diperbaiki di negara ini. Jika dilihat dari sisi negatifnya Indonesia adalah : Negara penghutang nomor 6 dunia, Negara terkorup nomor 6 dunia, Rangking Sumber Daya Manusia (SDM) Nomor 112 dari 127 Negara, jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan 26 % (37 juta jiwa), GNP-US$ 600 per capita.
Jika dilihat dari Hutang Luar Negeri (HTN) sejak zaman Orde lama sampai zaman reformasi: diakhir pemerintahan soekarno US$ 2,5 M, diakhir pemerintahan Soeharto US$ 54 M dan pada akhir tahun 2003 hutang luar negeri mencapai US$ 75.4 M hingga Februari 2013 mencapai Rp 1.988,87 triliun (data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan).

Banyak potensi bangsa ini  jika dikelola dengan baik akan menghapuskan seluruh hutang Indonesia yang apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang sebesar  237.641.326 jiwa maka masing-masing akan menanggung hutang minimal Rp 8 juta/jiwa. Sungguh ironis, namun tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki semuanya. 

Data-data faktual tersebut hendaknya memberikan inspirasi dan motivasi kepada kita terkhusus generasi penerus bangsa untuk menggali ilmu dan prestasi sebanyak-banyaknya agar jelas kedepannya bagaimana strategi kita dalam membangun bangsa ini. 

Pepatah mengatakan “tidak ada orang yang malas, yang ada hanya orang yang tidak termotivasi”. data-data factual tersebut sangat cukup bagi kita sebagai pendorong dan motivator untuk lebih maju dan lebih siap untuk memberikan kontribusi yang baik untuk negara ini. Rasa bangga akan kekayaan yang dimiliki negara ini hendaknya menghapus pesimisme kita terhadap segala sisi buruk negatife bangsa ini yang jika ada kemauan dan kerjasama kita, sudah tentu tujuan dan cita-cita bangsa ini akan terwujud.

Disisi lain, niat baik untuk mengubah bangsa ini akan berlanjut menjadi kenyataan jika para pemimpin bangsa ini lebih meningkatkan: pertama, memperhatikan generasi yang akan menggantikannya di masa depan. Hendaknya dilakukan kaderisasi yang ketat dan berorientasi etos kerja yang baik sehingga akan melahirkan generasi yang lebih baik dan lebih ahli pada bidangnya. Kedua, Merespon dan memberikan penghargaan bagi para pelajar dan mahasiswa yang berprestasi baik dalam tingkat nasional ataupun internasional. Ketiga, menfokuskan perhatian kepada siapa saja warga negara yang serius dalam dunia pendidikan baik pelajar, mahasiswa, guru, dosen dan siapapun yang peduli terhadap pendidikan dengan memberikan reward yang menjanjikan dalam bentuk beasiswa, bonus, penghargaan ataupun pemberian khusus dari negara. Keempat, menghapuskan segala bentuk unsur-unsur yang merusak generasi bangsa mulai dari peningkatan upaya pemberantasan penyalahgunaan obat-obat terlarang/narkoba, pemusnahan dan pemblokiran situs-situs porno yang mengakibatkan muncul dan makin berkembangnya  free sex, aborsi, pergaulan bebas dan segala bentuk pelecehan seksual (untuk hal ini kita bisa belajar dari negeri China yang memberikan bonus Rp 10 juta kepada “yang melaporkan” siapa saja dari warga negaranya yang membuka situs porno). Kelima, kembali memperhatikan makna dari pasal 33 UUD 1945 yaitu untuk menampung dan memfasilitasi anak-anak terlantar yang putus sekolah, tidak mempunyai orang tua lagi dan bahkan tidak menentu makannya.
Bagi para generasi penerus, mulailah dari sekarang juga untuk meikirkan masa depan bangsa ini. Banyak hal penting dan semesetinya dilakukan, yaitu: pertama, serius dan fokus melaksanakan pendidikan yang sedang ditempuh, berusaha menggali skill yang mumpuni dibidang jurusan yang digeluti sehingga disegala aspek baik pendidikan, pemerintahan, kesehatan, teknologi dan seluruh disiplin ilmu dapat dikuasai dan selanjutnya akan membentuk pondasi bangsa yang kukuh untuk menjadi bangsa yang tak tergoyahkan bahkan mampu menyaingi negara-negara maju. Kedua, tetap selalu up to date mengetahui informasi-informasi baru mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selanjutnya mampu menguasai dan memanfaatkannya. Ketiga, membumihanguskan ego kedaerahan dengan selalu memaknai arti dari “Sumpah Pemuda” yang mempersatukan hati dan jiwa para pemuda Indonesia sehingga tidak ada lagi konflik antar daerah bahkan akan membentuk jiwa dengan semangat nasionalisme yang tinggi namun tetap menjunjungtinggi nilai-nilai kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah. Dan yang Keempat, mampu memfilter segala bentuk pengaruh dari luar yang dapat menghilnagkan nilai budaya bangsa.

Dari pihak masyarakat mestinya juga memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa dengan cara: pertama,  dipihak keluarga sebagai orang tua hendaknya menjunjungtinggi nilai-nilai pendidikan yang berkarakter bagi anak semenjak usia dini, mendukung dan memotivasi anak untuk cita-cita yang ingin digapainya. Kedua, masyarakat ikut berpartisipasi penuh dalam mendukung upaya pemerintah dalam melawan segala bentuk pengaruh negatif yang dapat merusak generasi bangsa. Ketiga, masyarakat (swasta) bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, mendayagunakan sumber daya manusia yang ada, membantu pemerintah dalam program mengurangi angka pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan sehingga yang demikian akan mengubah “image” pemerintah dimata para generasi penerus yang sebelumnya menganggap tidak dipedulikan menjadi anggapan bahwa pemerintah dan masyarakat (swasta) benar-benar sangat peduli pada mereka.

Dan pada akhirnya, dengan sinergitas berbagai pihak atas nama warga negara Indonesia akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan dengan mudah akan berada pada puncak cita-cita bangsa yang diinginkan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About