Kamis, 29 Mei 2014

Pikiran Rakyat
Situbondo, 29 Mei 2014
Latsitardanus XXXIV 2014

Siang tadi saya sempat berdiskusi dengan seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di Dinas Sosial Kabupaten Situbondo. kemi berbincang-bincang dan berdiskusi mengenai lokalisasi yang sudah ditutup di Kota Situbondo. Bapak yang mengaku bernama Indra tersebut mengatakan bahwa dia tidak setuju sama sekali dengan kebijakan pemerintah menutup lokalisasi di Kabupaten Situbondo. Saya pun tersentak heran mendengar pernyataan beliau dan darah pun mulai mendidih. bagaimana tidak, seorang aparatur negara bisa berfikir seperti itu. namun, niat untuk langsung menyanggah pernyataan beliau saya urungkan, saya berusaha bersabar untuk mendengarkan pernyataannya sampai selesai.

Pak Indra mengatakan, saya tidak setuju tempat prostitusi itu ditutup karena imbasnya lebih besar dari pada tidak ditutup. bayangkan saja, ketika tenpat lokalisasi itu dibiarkan disatu tempat akan jelas bahwa cuma itu tempat prosititusi berada di situbondo. presentase pelanggan dari kalangan pelajar bisa dihitung. dan perlu diketahui, PSK yang diketahui masyarakat terang-terangan adalah pelaku maksiat ditempat itu justru ada setiap saat tertentu didatangkan penceramah untuk membina kerohanian dan spiritual para PSK. bahaknb ketika bulan Ramadhanpun banyak dari mereka berpuasa dan melaksanakan ibadah taraweh, namun tetap pada pukul 23.00 WIB tempat favorit para lelaki jalang itu dibuka kembali.

Fakta dilapangan yang terjadi dan telah dibuktikan langsung oleh Bapak Indra dan teman-temannya yang satu pekerjaan melalui penelitian yang dilakukan, pasca ditutupnya tempat lokalisasi itu para PSK justru malah menyebar dijalan-jalan raya menanti pelanggan setiap malamnya. sasaran pelanggan malah bertambah mulai dari orang tua, tukang becak, Pejabat bahkan pelajar SMA/SMP (mereka mengadakan arisan bergilir untuk membayar PSK yang menajdi target pelampiasan nafsu). tidak sedikit juga dari mereka menjadi penyebab hancurnya sebuah rumah tangga karena si suami tergoda dengannya. namun itu adalah atas nama dan demi isi perut, kehidupan anak dan masa depan keluarga yang mayoritas dari mereka adalah single parent. 

Seharusnya pemerintah tidak serta merta melakukan decision-making tanpa pertimbangan, setelah saya tanya dari sudut pandang penilaian seorang PNS seperti Pak Indra apakah ada upaya membuka suatu lapangan pekerjaan dari pemerintah untuk menampung para ex-PSK nantinya jika tempat lokalisasi itu ditutup, jawabannya adalah ada, namun tidak efektif. seperti pemberian penyuluhan dan sosialisasi taylor yang hanya sebatas pemberian teori tanpa dana pendukung untuk memulai usaha. pastinya tidak akan bisa dan otomatis sang PSK kembali lagi ke pekerjaan sebelumnya.

awalnya mendengar pernyataan Pak Indra tersebut saya emosi dan ingin langsung membantah namun setelah mendengar semua, ilmu saya bertambah. mulai memikirkan solusi kedepan dan menjadikannya pelajaran berharga yang mungkin tak bisa saya dapatkan dibangku kelas bahwa suatu kebijakan yang mungkin dinilai baik oleh mayoritas orang namun jika tanpa pertimbangan yang matang akan berimbas pada kehancuran yang lebih parah.

hari ini saya lagi-lagi mendapatkan pelajaran yang berharga.
"semakin bertambah ilmu yang kudapatkan, semakin kusadari bahwanya aku masih bodoh"





WP. Fauzan Hidayat

Senin, 20 Januari 2014

MARI MENGAMALKAN SUNNAH RASUL

KEUTAMAAN ZIKIR PAGI-PETANG/ALMA'TSURAT

Al Ma’tsurat berarti doa yang berasal dari Rasulullah saw. dengan sanad yang shahih. dengan doa al ma’tsurat dianjurkan untuk di baca setiap pagi dan sore, insya Allah yang membacanya akan mendapatkan berbagai macam manfaat dan suasana hati yang tenang.

Berikut keutamaan dan manfaat membaca doa al ma’tsurot:
 
Diriwayatkan dari Sya’bi dari Ibnu Mas’ud ra, “ siapa yang membaca 10 ayat dari surat al Baqarah di rumah, setan tidak masuk ke rumah tersebut malam itu hingga pagi hari, empat ayat yang pertama, ayat kursi, dan dua ayat setelahnya, dan penutupnya ( tiga ayat terakhir). (HR.Thabrani )

Dari Abdullah bin Hubaib berkata rasulullah saw bersabda kepadaku, “ bacalah Qul huwallahu ahad’, dan mu’awwadzataini ( qul a’udzubirabbil falaq..dan qul a’udzubirabbinnas..) ketika pagi dan sore tiga kali, cukup untukmu segala sesuatu.’(HR.abu Dawud dan Turmudzi )

Adalah Nabi saw, jika masuk sore hari membaca : “ amsaina Wa amsalmulku lillah….dan jika masuk pagi hari beliau membaca: ashbahna wa ashbahal mulku lillah..( HR.Muslim )

Dari Abdurrahman bin Abza dari Nabi saw, bahwa beliau membaca ‘ asbahna ‘ala fitratil islam…( HR.Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad)

Keutamaan membaca al ma’tsurot lainnya adalah sebagaimana yang diriwayatkan Dari Ibnu Abbas ra. Berkata, Rasulullah saw bersabda, “siapa yang mengucapkan ketika pagi hari, ‘ Allahumma inni asbahtu minka fi ni’matin….’ tiga kali ketika pagi hari dan tiga kali ketika sore, Allah menyempurnakan nikmatnya atasnya.” (HR.Ibnu Saunni)

Dari Abdullah bin Ghannam al-bayadhi, sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda,” Siapa yang membaca ketika pagi ‘ Allahumma maa ashbaha bii min ni’matin au bi ahadin min khalkika falakal hamdu walakasyukr’ sungguh telah menunaikan syukur hari itu, dan siapa yang membaca pada sore hari, sungguh telah menunaikan syukur malamnya.” ( HR.Abu Dawud)

Dari tsauban ra. Berkata rasulullah saw bersabda,” Siapa yang mengucapkan ketika sore hari ‘ radhitu billahi rabba wabil islami diina wabi muhammadin nabiyya…adalah hak atas Allah untuk menjadikan dia ridha.” ( HR.Turmudzi)

Ibnu Abbas berkata Rasulullah saw. Keluar dari (menemui) Juwairiyyah, dan dia berad di mushalanya, dan beliau kembali sedang juwairiyyah masih di mushallanya. Lantas Rasulullah bersabda,” Engkau tak henti-hentinya di mushollamu ini. “ Dia menjawab, “ya. Beliau bersabda,” Sungguh aku telah mengucapkan empat kalimat tiga kali kalau ditimbang dengan apa yang engkau katakan niscaya lebih berat dari yang engkau ucapkan, “ Subhanallahu wabihamdihi ‘adada kholqihi…”(HR.Muslim).

Dari Utsman bin Affan ra. Berkata, Rasulullah bersabda,”Tidak ada seorang hamba membaca pada pagi hari setiap hari dan pada sore hari setiap malam, “ Bismillaahi lladzi laa yadzurru m’asmihi syai’un……’ tiga kali maka tidak ada satupun yang membahayakannya.”(HR.Abu dawud dan Turmudzi).

Dari Abi Sa’id al-Khudri berkata, beliau bersabda,”Katakanlah jika engkau masuk pagi dan di sore hari “ Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazani, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali…..’ Ia berkata,” maka aku lakukan hal itu lantas Allah menghilangkan kesusahanku dan menunaikan utangnya.”(HR.Abu Dawud).

Dari Abdurrohman bin Abi Bakrah dia berkata kepada bapaknya,”wahai bapakku, sungguh aku mendengar engkau berdoa setiap pagi : ‘ Allahumma ‘aafini fi badani ….’engaku ulang tiga kali setiap pagi dan sore, dan engkau juga mengucapkan ‘ Allahumma inni a’udzubika minal kufri wal faqri…’ engkau ulang tiga kali tiap pagi dan sore. ‘ dia berkata.” Ya wahai anakku, aku mendengar Nabi saw berdoa dengannya, dan aku ingin mengikuti sunnahnya.”(HR.Abu Dawud, Ahmad, dan Nasai).

Dari Nabi saw, “ penghulu istighfar adalah Allahumma anta rabbi…’barangsiapa membacanya di siang hari yakin dengannya, kemudian mati hari itu sebelum sore hari maka dia termasuk ahli surga, dan siapa yang membaca pada malam hari yakin dengannya lalu ia mati sebelum pagi hari, maka dia termasuk ahli surga,”(HR.Bukhari)

Dari Abu Ayyasy, sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda, ‘siapa yang mengucapkan ketika pagi hari ‘ laa ilaaha illallah….adalah baginya sebanding memerdekakan budak dari putra Isma’il, ditulis untuknya sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh kesalahan, diangkat sepuluh derajat, dan dia dalam penjagaan dari setan hingga sore, dan jika ia baca ketika masuk sore maka baginya seperti itu pula.’(HR.Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban).

demikian keutamaan dan manfaat membaca doa al ma’tsurat yang dianjurkan oleh Rasulullah setiap pagi dan sore. semoga doa kita dikabulkan Allah SWT.

Minggu, 19 Januari 2014

BAB II



BAB II
METODE MAGANG

2.1       Metode Pengumpulan Data Kegiatan Magang
Berdasarkan Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Penulisan dan Mekanisme Ujian Laporan Akhir serta Skripsi Institut Pemerintahan Dalam Negeri, metode yang harus digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif dengan pendekatan induktif.
Menurut Arikunto (2009: 101), “Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti. "Cara“ menunjuk pada sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya“.
Mardalis (2009: 25) menyatakan bahwa  “Eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan-hubungan baru yang terdapat pada suatu permasalahan yang luas dan kompleks“. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.
Lebih lanjut Mardalis (2009: 25) mendefenisikan Penelitian eksploratif,
Penelitian ini bertujuan pula untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. Setelah dianalisa diharapkan hasilnya bisa jadi hipotesa buat penelitian berikutnya, dan penelitian eksploratif itu sendiri tidak memakai hipotesa, karena kompleksnya data yang akan diteliti tidak mungkin untuk dirumuskan atau tidak bisa disusun hipotesanya.
Bungin (2010: berpendapat mengenai teorisasi induktif bahwa:
Teorisasi induktif adalah teori yang menggunakan data sebagai pijakan awal melakukan penelitian, bahkan dalam format induktif tidak mengenal teorisasi sama sekali, artinya teori dan teorisasi bukan hal yang penting untuk dilakukan. Sebaliknya data adalah segala-galanya untuk memulai sebuah penelitian.
Berdasarkan pengertian dan batasan metode eksploratif dengan pendekatan induktif tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data awal serta menemukan fakta dari suatu pengetahuan berdasarkan fakta empirik yang terjadi dilapangan adalah  dengan mengamati objek langsung yang ada.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara penelitian lapangan (Field Research), yaitu: dengan menggunakan penelitian langsung di lapangan tentang subyek/obyek yang diteliti, dengan menggunakan teknik-teknik:
a.    Wawancara
Wawancara menurut Nazir (2011:193)adalah “proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil bert atap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)“. Lebih lanjut menurut Ridwan (2011: 74), pengertian wawancara:
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dan responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara dan situasi wawancara.

Berangkat dari beberapa defenisi tentang wawancara diatas maka informan penelitian dalam kegiatan magang ini terdiri dari:
1.    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Singkil)
2.    Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Singkil (Bagian Perlindungan Masyarakat Kantor Kesbangpol dan Linmas).
3.    Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Aceh Singkil
4.    Kepala Dinas Pekerjaan Umum
5.    Kepala Dinas Kesehatan
6.    Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
7.    Camat Singkil Kabupaten Aceh Singkil
8.    Kepala Kampong Kilangan, Kampong Pasar Singkil dan Kampong Pulo Sarok
9.    Bagian Logistik dan Bantuan Korban Bencana (Kepala Seksi Dinas Sosial)

10. Warga Kecamatan Singkil yang berada di lokasi bencana banjir
11.   Ketua SAR Kabupaten Aceh Singkil



b.    Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:274), "metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya".
Dalam menggunakan metode dokumentasi peneliti memegang check-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check atau tally di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.
Dokumen-dokumen yang akan dikumpulkan untuk melengkapi data dalam kegiatan magang ini adalah:
1.    Data tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksana tanggap bencana.
2.    Data Instansi yang berpartisipasi dalam koordinasi penanganan banjir.
3.    Data fasilitas, sarana dan prasarana dalam proses kesiapsiagaan bencana banjir.
4.    Data program-program yang telah dilaksanakan dalam upaya penanganan bencana dari tahun 2010 hingga tahun 2013.
5.    Data jumlah korban meninggal, luka-luka dan korban terserang penyakit akibat bencana banjir.
6.    Data bahan kebutuhan pokok sejak tahap kesiapsiagaan hingga tanggap darurat selesai.
2.2       Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu bagian yang penting dalam metode penelitian karena analisis ini berguna dalam menentukan masalah penelitian. Analisis data merupakan proses penyusunan data yang dapat ditafsirkan, untuk memahami makna dari data tersebut. Data yang diperoleh melalui pendekatan teknik pengumpulan data selanjutnya dianalisis sehingga mempunyai makna dan mampu menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian.
Analisis data menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam Lexy J. Moleong (2013: 248) adalah :
Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiono (2012: 246) aktifitas dalam analisis data yaitu:
a.    Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
b.    Data Display (Penyajian Data)
Menurut Silalahi (2012: 340), “penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan”. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif.
c.    Conclusion Drawing/Verification (Kesimpulan/ Verifikasi)
Analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Awal mulanya kesimpulan belum jelas, tetapi kemudian meningkat menjadi sesuatu yang lebih terperinci.

2.3       Tempat dan Waktu Kegiatan Magang
Kegiatan magang  dilaksanakan dan mengambil tempat di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil. Adapun waktu kegiatan magang yang dilakukan adalah selama satu bulan, terhitung mulai tanggal 3 (tiga) Februari 2014 sampai 28 (dua puluh delapan) Maret 2014.
Jadwal dan kegiatan magang dan penyusunan laporan akhir selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut:















Tabel 1.2
JADWAL KEGIATAN
MAGANG DAN PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR TAHUN AKADEMIK 2013/2014


            No.
Jenis Kegiatan
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
April
Juni

1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Penyusunan dan Pengajuan Usulan Laporan Akhir




























2.
Pelaksanaan Seminar Laporan Akhir dan Perbaikan




























3.
Pelaksanaan Magang dan Pengumpulan Data




























4.
Pengolahan Data




























5.
Bimbingan Penulisan dan Penyusunan Laporan Akhir




























6.
Penyerahan Laporan Akhir dan Ujian Komprehensif



























































Sumber: Kalender Akademik Institut Pemerintahan Dalam Negeri Tahun Akademik 2013/2014


DAFTAR PUSTAKA

A.   BUKU-BUKU
Abdul Wahab, Solichin, 2008. “Pengantar Analisis Kebijakan Publik“.
Malang: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Arikunto, Suharsimi. 2010. “Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan
            Praktik”. Jakarta: Rineka Cipta

Bungin, burhan. 2008. “Penelitian Kuantitatif  Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya”. Jakarta: Fajar Interpratama Offset

Indiahono, Dwiyanto. 2009. “Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy
Analisys”.Yogyakarta: Gava Media

J. Moleong, Lexy. 2013. “Metodologi Peneletian Kualitatif, Edisi Revisi”.
Bandung: Remaja Rosda Karya :

Kodoatie, Robert J. 2013. “Rekayasa dan Manajemen Banjir Kota”.
            Yogyakarta: Andi Offset

Lubis, 2007.”Kebijakan Publik”. Bandung: Mandar Maju

Nazir. 2011. “Metode Penelitian“. Bogor : Ghalia Indonesia
Riduwan, 2011. “Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula”. Bandung: Alfabeta, cv.
Subarsono. 2005. “Analisis Kebijakan Publik”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sugiono. 2012. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cetakan ke-17”. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: ALFABETA

Sulaiman, 2011. “Kebijakan Publik”. Jatinangor: IPDN

B.   PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan            Bencana.
Qanun Kabupaten Aceh Singkil Nomor 4 Tahun 2010 tentang        Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan  Penanggulangan
Bencana Daerah.

C.   INTERNET
15 januari 2014.

http://www.bappenas.go.id.Kebijakan Penanggulangan Banjir di Indonesia.
Sabtu, 20 November 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir, di unduh Rabu 15 Januari 2014.






 

Blogger news

Blogroll

About